Oleh: Alfred B. Jogo Ena
Malam mengaburkan ingatan
Pada stigma yang tercetak
Rebutan kuasa tak usai jua
Para aktivis sibuk menyanyi
Iringi tangisan pilu ibu-ibu
Meratap tak pulang anaknya.
Malam mengubur ingatan
Tentang ada kita yang aneka
Selesai di atas meterai.
Pada bibir-bibir yang bungkam
Tertutup masker sandiwara
Tentang masa kini atau akhirat. Entah!
Pencatat sejarah yang lalim.
Jasmu tetap merah
Semerah tetes-tetes sesal
Penuhi pertiwi hingga kini
Setiap kali September lewat Menjelang dini hari Oktober.