Tatapanmu menggetarkan jiwa

menggenggam sukma

meruntuhkan ego

berpilin dalam sukacita:

bahagia saling tatap pada

rasa cinta yang berkobar

(ABJE)

Oleh: Alfred B. Jogo Ena

Setiap kali Presiden Jokowi berkunjung ke daerah-daerah kita menyaksikan betapa antusiasnya masyarakat untuk menyambutnya, entah di kota-kota maupun di daerah-daerah. Ada yang berjubel di pinggir jalan ingin bersalaman langsung dengan presiden, juga siapa tahu ketiban rejeki bisa dapat kaos atau apa saja dari presiden. Juga kita melihat ada yang harus memanjat pohon hanya supaya bisa melihat seperti apakah Presiden Jokowi dalam jarak pandang yang dekat.

Betapa mendebarkan hati warga menyambut pemimpin yang sangat diidolakan, pemimpin yang mau mendekati dan menjumpai mereka, pemimpin yang merupakan bagian dari mereka: pernah hidup dalam keterbatasan seperti warga pada umumnya. Pemimpin yang tahu artinya lapar dan kekurangan. Pemimpin yang terbentuk bukan dari kelimpahan kuasa dan harta, tetapi dari tempaan hidup yang nyata, menderita seperti warga lainnya. Dia bukan pemimpin yang dikarbit atau dibonsai dari atas (kuasa dan kekayaan), tetapi yang dibiarkan bertumbuh dari bawah.

Dalam bacaan Injil hari Minggu ke-31 kita membaca kisah tentang Zakeus yang sanagt ingin bertemu dengan Yesus. Maklum karena ke mana-mana Yesus pergi selalu dipenuhi dengan orang-orang yang menyambutNya di pinggir jalan dengan aneka kepentingan, maka Zakheus yang konon pendek itu tidak bisa MELIHAT Yesus. Maka karena dorongan kerinduan yang besar, Zakheus lalu memanjat pohon agar bisa lebih tinggi dan bisa MELIHAT Yesus. Tetapi apa yang terjadi?

Ternyata Yesus lebih dahulu MELIHAT Zakeus dan memintanya turun: “Zakheus, segeralah turun! HARI INI Aku akan menumpang di rumahmu. Zakheus turun dan menerima Yesus dengan SUKACITA.

Perhatikan juga reaksi Zakheus setelahnya: “Tuhan separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang, akan kukembalikan empat kali lipat.”

Saya sengaja menulis kata MENULIS dan HARI INI dengan huruf besar. Ada empat kali kata MELIHAT. Dua kali dari Zakheus, sekali dari Yesus dan sekali dari orang banyak. Perjuangan Zakheus terdorong oleh kekaguman iman yang luar biasa akan sosok Yesus. Dan keringat atas upaya itu langsung dibalas oleh Yesus. Saat di atas pohon, Yesuslah yang terlebih dahulu MELIHAT Zakheus. Tatapan Yesus sungguh menyentuh kalbu Zakheus sehingga langsung bernazar di hadapan Yesus.

Yesus MELIHAT bukan hanya fisik Zakheus tetapi juga kedalaman dan kesungguhannya untuk mencari TUHAN. Kesungguhan Zakheus untuk mencari dan melihat Allah, justru DILIHAT lebih dulu oleh Allah sendiri, sehingga lansgung menjanjikan bahwa HARI INI telah terjadi keselamatan atas rumah ini. Keselamatan itu terjadi HARI INI, SEKARANG DAN DI SINI. Yesus memberikan keselamatan bukan karena beraksi atas cara MELIHATA orang banyak, tetapi sebagai sebuah ganjaran atas upaya Zakheus untuk mencari Tuhan dengan segenap hatinya.

Keselamatan itu bukan tentang kemarin/masa lalu atau tentang besok/masa depan. Keselamatan itu tentang MASA KINI, HARI INI, DI SINI. Ya, hari ini dalam diri dan hidup kita yang setia mencari Allah dengan segenap hati.

Judul MELIHATMU HARI INI di atas menegaskan tentang KERINDUAN DAN UPAYA IMAN KITA yang langsung dijawab oleh berkat Allah: KESELAMATAN KITA HARI INI.

Hampir sama dengan para penggemar Jokowi yang sering ketiban rejeki, Zakheus juga ketiban berkat dan rahmat Allah setelah Yesus menyatakan HARI INI KESELAMATAN terjadi dalam rumah ini.

Spread the love