Oleh: Alfred B. Jogo Ena
3. Hindari dan jauhilah Gosip
Relasi yang sehat tidak dibangun atas dasar gosip, atau menurut apa kata orang. Kita tidak memiliki alasan untuk menilai kualitas relasi orang lain. Dengan menggosip kita merusak hubungan kita dengan hal-hal negatif. Jauhilah menggosipkan orang lain. Bukankah secara naluriah kita cenderung tidak mempercayai tukang gosip? Kita akan lebih mempercayai orang yang tidak suka mengkritik orang lain tanpa alasan jelas.
Gosip selain menjadi biang perpecahan, bisa juga membuat orang tidak percaya diri karena tersandera oleh apa yang dikatakan orang lain. Seseorang menjadi kehilangan jati dirinya karena mulai memoles diri demi diterima sesuai dengan kehendak orang lain. Orang lalu tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Kemudian, karena harapannya untuk membangun diri sesuai dengan kehendak orang lain tidak terpenuhi, seseorang mulai jatuh ke dalam hal-hal yang negatif, depresi dan menanggung derita sendiri.
Gosip yang tidak benar ibarat kapas dan kepok kering yang diterbangkan angin. Kapas itu akan susah dikumpulkan kembali. Justru akan diterbangkan semakin jauh. Gosip juga demikian, keburukan yang dihembuskan oleh seseorang yang dekat dengan kita itu susah ditarik kembali, sekalipun maaf sudah berulang kali diujarkan. Mengapa? Karena gosip yang tersebar itu akan terus “mengembang” setelah ditambahi bumbu-bumbu penyedap telinga dan rasa senang. Begitulah manusia: lebih suka mengurusi orang lain daripada dirinya sendiri.