Oleh: Alfred B. Jogo Ena
“Semakin banyak kita memberi, semakin banyak saja yang kita peroleh lagi” (Grace Speare).
Sore itu seorang anak lak-laki yang masih berusia 18 bulan membagikan biskuitnya dengan teman mainnya yang kebetulan berusia 2 tahun lebih. Gadis kecil ini selalu datang bermain bersamanya. Dan bila sudah dikasih makanan ringan, dia akan segera pulang ke rumahnya, dia akan kembali lagi bila makanan itu sudah habis atau sudah diambil kakak-kakaknya. Begitulah setiap kali dia datang. Akibatnya ibu dari si anak laki itu merasa terganggu dan berusaha menceritakannya dengan tetangga yang lain. Mereka akan mengatakan, “Iya itu sudah biasa, kalau sekali dikasih akan datang lagi, datang lagi.”
Kegusaran atau kemarahan orang-orang dewasa yang ada di rumah tampaknya tidak berpengaruh sedikit pun pada anak lelaki itu. Dengan kepolosannya sebagai anak kecil, dia membagikan biskuitnya, lalu memeluk anak itu sambil mengajak anak itu makan. Dia hanya tahu berbagi, belum bisa berpikir caranya supaya pelit dan penuh perhitungan seperti orang dewasa.
Betapa luar biasa, sejak dini sudah belajar memberi, meski dia sendiri tidak mengerti apa artinya berbuat baik. Tanpa berkata-kata, dia memberi dari kejujuran dan kepolosan. Suatu pengalaman memberi tanpa pamrih yang luar biasa, diajarkan oleh anak lelaki itu kepada dunia.
Lihat, anak lelaki itu mengajari kita untuk memberi tanpa menggerutu, kalau memberi ya memberi, tanpa embel-embel. Sebagai orang dewasa, seharusnya kita, sekurang-kurangnya saya pribadi untuk selalu belajar dan belajar memberi secara total, tanpa menuntut balasan apapun. Bukankah Tuhan tidak pernah menuntut balasan atas anugerah kehidupan yang Dia berikan kepada Anda dan saya? Terima kasih atas pengalaman memberimu yang begitu menggugah sesama.
Ya Tuhan aku, terima kasih atas pengalaman yang diajarkan oleh anakku untuk belajar memberi sesama apa yang dimilikinya dengan penuh keterbukaan. Bukalah mata hatiku yang sering harus pilih kasih untuk memberi apa yang menjadi milikku pada sesama yang sangat membutuhkannya.