Penulis: Dr. Elisae Sumandie
Harga: Rp. 80.000
Tebal: 256 hlm
Ukuran: 140 x 200 mm
Kertas isi: BP 57 gr
Kertas Cover: Ivory 230 grm, doft
ISBN: 

Buku ini berisi uraian pergumulan teologis – kontekstual untuk mengaktualisaikan peran Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) di tengah konteks realita pluralitas agama dan pergulatan sosial – ekonomi bangsa Indonesia hari ini seperti dampak sosial – ekonomi yang serius dari kerusakan ekologi di Kalimantan terhadap daya tahan masyarakat local. Dalam Buku ini Dr. Elisae Sumandie memahami bahwa pristiwa Perjanjian Damai Tumbang Anoi tahun 1894 sebagai suatu proses rekonsiliasi damai di kalangan masyarakat suku Dayak di Kalimantan, yang sebelumnya saling mengayau. Itulah yang ia maknai sebagai “Betang Baru”, yaitu Rumah Besar yang dihidupi oleh spirit perdamaian, solidaritas, dan cinta – kasih. Spirit ini sejalan dengan spirit Kerajaan Allah atau Syalom yang diwartakan oleh Yesus Kristus. Spirit inilah yang mendasari keberadaan Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) dan sekaligus menjadi daya dorong dalam mengungkapkan makna bergereja di tengah dunia atau missi. Penulis berkeyakinan bahwa hakikat misi gereja adalah mewujudkan cinta – kasih, perdamaian, solidaritas, kebersamaan di tengah realita pluralitas Bangsa Indonesia, bukannya mengajak orang lain berpindah agama. Dalam buku ini Dr. Elisae memberikan makna baru dari Matius 28: 19-20, bahwa menjadi murid Yesus adalah menjadi pewarta cinta – kasih, perdamaian, kebersamaan, dan solidaritas di kalangan sesama warga bangsa. (Darius Dubut, Teolog dan Pegiat Perdamaian Antariman. Tinggal di Palangka Raya).

Spread the love